SISTEM EKONOMI JERMAN
A. Jerman
Jerman tergolong negara industri paling
berprestasi dan paling maju perkembangannya, dan merupakan perekonomian
nasional terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman merupakan pula pasaran
terbesar di dalam Uni Eropa (UE) . Perekonomian nasional Jerman terpusatkan
pada barang dan jasa yang diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi
industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta produk-produk kimia dari
Jerman dihargai baik di dunia internasional. Kurang lebih setiap Ero keempat
diperoleh dalam sektor ekspor – dan lebih dari setiap tempat kerja kelima
tergantung secara langsung atau tidak langsung dari perdagangan luar negeri.
Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding
dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara
pengekspor barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS),
setelah dari tahun 2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat
sebutan "juara dunia ekspor". Andil Jerman dalam seluruh perdagangan
global mencapai sekitar sembilan persen.
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada
ekspor, keterpautannya dengan perekonomian dunia sangat erat, – hal yang
membedakannya dengan kebanyakan negara lain – dan Jerman pun berkepentingan
akan pasaran terbuka. Mitra-mitra perdagangan terpenting ialah Perancis,
Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2009 diekspor barang senilai
82 miliar Ero ke Perancis, senilai 54 miliar Ero ke AS dan ke Belanda, dan
senilai 53 miliar Ero ke Inggris. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur
(2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE
"lama", dapat dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan
negara-negara anggota UE di Eropa Timur. Sepuluh persen lebih dari ekspor total
dilakukan ke negara-negara tersebut. Ekspor Jerman ke negara Uni
Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor seluruhnya
B. Sistem Perekonomian Jerman bersifat
Socialisme
Perekonomian Di Jerman menganunt sistem Ekonomi Sosial. Artinya:
Negara menjamin kebebasan bertindak di bidang ekonomi, akan tetapi berusaha
menyediakan sarana penyeimbangan sosial. Negara jerman merupakan negara yang
sangat mementingkan kemakmuran rakyatnya, dimana pertumbuhan ekonominya yang
pesat, akan kinerja pemerintah dan karyawan yang bekerja saling membantu
dalam menciptakan kesejahteraan penduduk negara jerman itu sendiri, Baik itu
disegi pendidikan, maupun ekonomi.
Berkat konsep itu yang dimasyarakatkan
pada masa pascaperang oleh menteri perekonomian saat itu, Ludwig Erhard, Jerman
menikmati keadaan tenteram di bidang sosial, bahkan pada fase timbulnya
kesulitan ekonomi. Suasana tenteram itu tercermin dalam kelangkaan aksi mogok.
Kemitraan sosial antara serikat kerja dan organisasi pemberi kerja telah
ditetapkan oleh perangkat hukum tenaga kerja kolektif yang melembagakan proses
penyelesaian konflik. Undang-Undang Dasar menjamin otonomi penetapan tarif
imbalan kerja yang memberikan hak kepada pemberi kerja dan serikat kerja untuk
menyepakati persyaratan kerja dalam perjanjian tarif yang menjadi tanggung
jawab kedua pihak itu sendiri.
Negara jerman merupakan negara yang sangat
mementingkan kemakmuran rakyatnya, dimana pertumbuhan ekonominya yang pesat,
akan kinerja pemerintah dan karyawan yang bekerja saling membantu dalam
menciptakan kesejahteraan penduduk negara jerman itu sendiri, Baik itu disegi
pendidikan, maupun ekonomi.
Berkenaan dengan krisis pasar keuangan,
Jerman berusaha dengan giat di berbagai forum (Uni Eropa, G20, IMF) demi
reformasi arsitektur keuangan internasional. Demi tujuan itu, cakupan regulasi
pasar keuangan hendaknya diperluas kepada semua pihak yang beraksi, semua
produk dan semua pasaran. Di samping itu perlu dijamin bahwa tindakan regulasi
dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh. Di sektor perbankan, Jerman
menginginkan aturan lebih ketat mengenai modal sendiri dan likuiditas,
peraturan tanggung gugat yang berlaku secara internasional, serta pemeriksa
keuangan yang mengontrol dengan lebih tegas. Pada waktu yang sama hendaknya
diberlakukan regulasi lebih ketat pada sistem imbalan dari bank dan asuransi,
begitu juga pemberian bonus kepada manajer yang tingginya tidak wajar dapat
dilarang. Melalui kebijakan ekonomi yang dipegangnya, Pemerintah Federal ingin
menghentikan gerak turun pertumbuhan secepat mungkin dan mengantar Jerman
keluar dari krisis dalam keadaan lebih kuat. Sebelum adanya krisis pun kondisi
umum untuk perusahaan telah diperbaiki lebih lanjut dengan penurunan biaya
samping upah, pengaturan pasaran kerja yang lebih fleksibel, dan penyederhanaan
birokrasi. Di samping itu pada tahun 2008 mulai berlaku reformasi pajak badan,
hal yang berarti beban perusahaan diringankan.
C. Daya Saing ekonomi Jerman
Dasar untuk daya saing di dunia
internasional tidak hanya terbentuk oleh ke-30 perusahaan besar yang terdaftar
dalam indeks saham Jerman (DAX), seperti Siemens, Volkswagen, Allianz, SAP atau
BASF, melainkan juga oleh puluhan ribu perusahaan kecil dan madya (sampai 500
karyawan) di sektor-sektor industri hilir, khususnya konstruksi mesin, produksi
komponen, tetapi juga nanoteknologi dan bioteknologi yang sering bekerja sama
dalam kelompok setempat. Sebagai tulang punggung perekonomian Jerman dianggap
perusahaan madya. Dengan mempekerjakan 25 juta orang lebih, perusahaan madya
menyediakan jumlah terbesar tempat kerja, begitu pula bagian terbesar tempat
pendidikan kerja bagi orang muda. Biar begitu, perusahaan industri besar
merupakan sokoguru penting bagi perekonomian Jerman. Dibandingkan dengan negara
industri lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, basis industri itu luas dan
jumlah pekerjanya besar – ada lima juta orang yang bekerja di perusahaan
industri. Tidak ada negara ekonomi tradisional lain di mana produksi industri
klasik memegang peranan pokok yang dapat dibandingkan dengan peranannya di
Jerman. Andilnya dalam hasil ekonomi Jerman mencapai sekitar 37 persen.
Spesialisasi Jerman adalah pengembangan
dan pembuatan barang industri canggih, terutama barang investasi dan teknologi
produksi yang inovatif. Cabang-cabang industri terpenting ialah industri mobil,
konstruksi mesin, elektroteknik dan kimia. Keempat cabang industri itu saja
mempekerjakan 2,9 juta orang yang menghasilkan omzet sebesar 800 miliar Ero
lebih. Industri mobil juga berperan sebagai penggerak inovasi: Sekitar 30
persen dari seluruh pengeluaran P&P intraperusahaan di Jerman berasal dari
cabang industri tersebut. Dengan keenam perusahaan VW, Audi, BMW, Daimler,
Porsche (VW) dan Opel (General Motors), Jerman tergolong negara produsen mobil
terbesar di samping Jepang, Cina dan AS – dengan pangsa pasar besar di kelas
menengah atas dan kelas atas. Walau begitu industri mobil terpukul juga oleh
krisis penjualan yang melanda seluruh dunia. Untuk mempersiapkan diri bagi masa
depan, seluruh industri otomotif kini sibuk mengembangkan unit penggerak yang
ramah lingkungan, misalnya mesin diesel generasi baru, motor hibrida, dan
elektrifikasi lebih jauh dari sistem penggerak.
Sebagai faktor positif dilihat letak
Jerman di jantung Eropa dan penegakan hukum yang terjamin, perbandingan
internasional, Jerman menempati posisi terkemuka khususnya menyangkut prasarana
(angkutan, telekomunikasi), mutu perguruan tinggi.
Ekonomi Feudalisme di Jerman
Pengenalan
Pada abad ke-16, Jerman mula mengorak langkah dalam bidang ekonomi.
Ketika itu Jerman masih mengamalkan sistem ekonomi feudalisme. Sistem
ekonomi feudalisme yang diamalkan oleh Jerman dapat dilihat dalam 3 bidang
utama iaitu pertanian, perindustrian dan perbankan.
Kegiatan Ekonomi Feudalisme di Jerman
i. Petani masih bergantung kepada tuan tanah dan terikat dengan sistem perhambaan.
ii. Kegiatan pertanian masih dijalankan menggunakan kaedah primitif iaitu masih
menggunakan sistem tiga bidang. Peralatan yang digunakan seperti tenggala masih diperbuat daripada kayu. Tenaga binatang digunakan untuk membantu dalam aktiviti pertanian..
Pada masa itu, petani merupakan golongan miskin yg tertindas. Mereka terbeban dengan cukai tanah dan tidak ada kebebasan melakukan kerja lain. Sistem keadilan pula dianggotai oleh paderi dan golongan atasan dan keputusan jarang memihak kepada golongan petani sehingga ramai diantara mereka menjadi hamba / serf.
Kemiskinan dan penindasan ini membawa kepada pemberontakan para petani. Mereka bangkit menentang golongan bangsawan dan menuntut hak serta kebebasan daripada tuan tanah. Antara tuntutan golongan petani ialah;
i. Kehidupan yg bebas seperti memasuki hutan dan pergi berburu.
ii. Pemansuhan amalan perhambaan
iii. Menuntut untuk mendapatkan semula tanah awam
Pemberontakan yang mengorbankan lebih kurang 100, 000 orang petani ini menemui kegagalan. Walau bagaimanapun, perkara tersebut mendapat perhatian daripada pemerintah Jerman. Pemerintah Jerman mula melakukan perubahan dalam bidang pertanian. Antara pembaharuan yang dilaksanakan termasuklah;
i. Pembinaan Terusan Frederick
ii. Mengecualikan cukai selama 10 tahun
iii.Penghapusan buruh serf.
iv. Pembahagian tanah pertanian untuk menggalakkan Pertanian
Walaupun berlaku perkembangan dalam sektor pertanian, ia tidak selari dengan taraf hidup petani. Mereka masih lagi menjadi serf dan terikat dengan tuan tanah. Dalam kata lain, kehidupan golongan petani masih di takuk lama. Petani hanya menemui kebebasan apabila Raja Frederick II memansuhkan sistem serf dan Raja Joseph II menghapuskan perkhidmatan buruh sekitar tahun 1870-an
2. Bidang Perindustrian
Pada abad ke-16, industri tekstil diusahakan secara besar-besaran
di Jerman. Perusahaan sutera juga berkembang pesat. Masyarakat desa turut
terlibat dalam perusahaan menghasilkan pakaian berasaskan kain bulu dan linen.
Muncul kilang2 tekstil pada abad ke-18 di Bohemia.
Perdagangan tertumpu di bandar seperti Luberk, Hamburg dan Bremen. Venice muncul menjadi pelabuhan utama dan penting. Bandar2 baru turut muncul berikutan kepesatan perusahaan bijirin, pertukangan dan pemasaran lembu.
Perkembangan industri semakin rancak ekoran wujudnya kerjasama antara kerajaan dengan pihak swasta. Sebagai contoh, pembinaan kilang senjata di Spandau, Berlin.
Industri kraftangan seperti perusahaan memintal benang turut berkembang di kawasan pedalaman Jerman.
Kepesatan ekonomi di Jerman membawa kepada pengukuhan kedudukan saudagar [borjois]. Golongan sudagar ini kemudiannya menubuhkan pelbagai organisasi perniagaan baru sehingga menenggelamkan organisasi perniagaan tradisional seperti kesatuan tukang dan kesatuan saudagar.
Perdagangan tertumpu di bandar seperti Luberk, Hamburg dan Bremen. Venice muncul menjadi pelabuhan utama dan penting. Bandar2 baru turut muncul berikutan kepesatan perusahaan bijirin, pertukangan dan pemasaran lembu.
Perkembangan industri semakin rancak ekoran wujudnya kerjasama antara kerajaan dengan pihak swasta. Sebagai contoh, pembinaan kilang senjata di Spandau, Berlin.
Industri kraftangan seperti perusahaan memintal benang turut berkembang di kawasan pedalaman Jerman.
Kepesatan ekonomi di Jerman membawa kepada pengukuhan kedudukan saudagar [borjois]. Golongan sudagar ini kemudiannya menubuhkan pelbagai organisasi perniagaan baru sehingga menenggelamkan organisasi perniagaan tradisional seperti kesatuan tukang dan kesatuan saudagar.
3. Perbankan
Institusi kewangan seperti bank juga mula ditubuhkan. Bank-bank di
Jerman banyak memberi bantuan kewangan atau modal kepada pedagang Jerman. Peruntukan
modal ini membantu merancakkan urusan perdagangan termasuklah dengan
Sepanyol dan Portugal. Barangan buatan kilang Jerman dipasarkan di Lisbon dan
Sevile. Pada abad ke-18, bandar Frankfurt menjadi tumpuan penduduk ekoran kepesatan
ekonomi perbankan dan perdagangan.
Kesimpulan
Kepesatan perkembangan ekonomi feudalisme di Jerman banyak didorong oleh peranan yang dimainkan oleh golongan petani. Hasil keluaran pertanian yang banyak akhirnya membawa kepada berkembangnya industri dan perdagangan yang didominasi oleh golongan saudagar. Ekonomi feudalisme Jerman semakin berkembang dengan tertubuhnya institusi kewangan seperti bank.
Kesimpulan
Kepesatan perkembangan ekonomi feudalisme di Jerman banyak didorong oleh peranan yang dimainkan oleh golongan petani. Hasil keluaran pertanian yang banyak akhirnya membawa kepada berkembangnya industri dan perdagangan yang didominasi oleh golongan saudagar. Ekonomi feudalisme Jerman semakin berkembang dengan tertubuhnya institusi kewangan seperti bank.